"Ya ALLAH...dedek tau mama sekarang sudah disurgaMU.
Mama disana banyak temannya gak? Diwaktu kepergiaan mama, dedek, kakak & ayah menanggis. Ma...dedek, kakak & ayah sayang sama mama.
Ma...dedek, kakak & ayah rindu sama mama.
Ya ALLAH...pertemukan lah dedek sama mama.
Ya ALLAH...datangkan lah mama dalam mimpi dedek.
Dedek pengen keakhirat nemuin mama.
Itulah selembar kertas kecil yang ku temukan dimeja belajar dedek. Dedek kintan yang berusia 7 tahun, namun harus kehilangan sosok ibu. Si kecil kintan ini terlihat ceria diluar namun diam - diam terdapat gejolak kerinduan yang dalam selepas kepergian mamanya.
Ketika ku membaca surat kecil itu...
Air mata yang ku miliki tak mampu ku bendung.
Ku dapat merasakan apa yang ia rasakan.
Tiap kali ku menatap wajah mungilnya, hati ini miris.
Hebatnya si dedek...ia mampu beracting gembira didepan kami semua namun menyembunyikan kegundahan nya dalam sebuah tulisan.
Itulah si dedek.
Lain halnya dengan si kakak.
Kakak reva yang berusia 12 tahun.
Ia lebih banyak diam.
Keceriaan nya seolah sirna.
Tak banyak kata yang keluar dari mulutnya ketika kami semua berusaha tuk selalu menghiburnya.
Hebatnya kakak, segundah apapun ia, ia tetap membelai n ngemong si dedek.
Teruntuk dedek & kakak...
Jangan pernah ngerasa sendiri...
Disini ada teta, mimih dan orang - orang yang sayang sama dedek dan kakak.
Teta juga bisa menata rambut dedek ala elsa & ann di film frozen yang biasa dilakukan mama.
Teta juga bisa dengari curhatan kakak seperti yang mama lakuin.
Mimih juga bisa masaki makanan kesukaan dedek & kakak.
Walaupun sebenarnya gak ada yang bisa gantiin posisi mama dihati dedek & kakak, setidaknya kami semua ada buat dedek & kakak. Kami sayang dedek & kakak.
Selalu kirimkan doa buat mama disetiap sujudmu nak....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar