Kamis, 17 Maret 2016

Raga yang lelah

Raga yang lelah ini seolah tak berdaya tuk terusi langkah. Ketika raga merasa lelah semua telah lalui asa yang berlandaskan atas perjuangan dan pengorbanan yang maksimal. Hingga hal itu tak kunjung berbuahkan hasil yang diharapkan. Setelah sekian lama memperjuangkan perasaan dalam ikhtiar, kini ku mulai tersadar bahwa apa yang kuperjuangkan tak mampu menggapai hati nya yang kaku Sejujurnya pesona mu sungguh memikat hati. Namun apa lah daya, aku bukanlah istri nabi yang mempunyai stock kesabaran yang tak terbatas. Aku hanya lah manusia biasa yang tak sanggup tegar dan menanti perasaan yang kian tak pasti. Jikalau engkau mempunyai niat tuk jalani hubungan menuju sunnah rasul, sampaikan lah niat mu dengan segera. Jangan kau tunda dengan alasan ini dan itu. Sesungguhnya bila engkau telah mengutarakan niat mu, aku yakin bila kita satukan misi dan visi kita, allah kan beri kemudahan.
Namun....sayangnya engkau tak seperti itu. Engkau biarkan aku menyentuh hati mu, seolah engkau juga dapat sentuh hati ku. Tapi ternyata aku salah,  mungkin aku nya saja yang baper atas respon mu. Hingga sekarang raga ku merasa lelah dan tak berdaya.  Well....setidaknya aku sudah  pernah memperjuangkan perasaan sayang ini sebelum ku rasakan raga yang lelah ini.
Mungkin kita memang tak berjodoh
Mungkin aku tak pantas dampingin pria religious seperti mu.
Namun apapun itu, ini lah ketetapan sang khaliq yang harus ku hadapi dan pastinya ini Terbaik untuk ku.
Teruntuk engkau yang sempat singgah dan memikat hati ku, tetap jaga kesehatan dan terima kasih  atas obrolan yang membuat ku belajar banyak hal tentang arti kesederhanaan dan juga ilmu agama.
Teruntuk raga ku yang lelah...
Wahai raga cobalah tuk berdamai dengan kelelahan ini, agar kelak allah pertemukan mu dengan obat penawar yang sesungguhnya (imam ku).
Aamiin......
Keep istiqomah n khusnudzon to Allah SWT.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar