Jumat, 01 Mei 2015

Kecewa

    Suatu ketika saudara ku ingin memperkenalkan ku pada teman sepermainannya, sebut saja dia dengan panggilan si among. Sebutan ini cocok bagi dirinya karena sifatnya yang ngemong. Itu terlihat di pertemuan awal kami. 
    Sebelum kami dipertemukan, ada banyak cerita yang kami lalui. Seperti berkomunikasi by bbm. Awal mula kami berkomunikasi, si among memilih topik pembicaraan mengenai "toefl". Dia memilih itu karena dia tahu jika aku berprofesi sebagai guru bahasa Inggris. Namun dayungpun tak ku sambut, karena sesungguhnya aku tak benar-benar menguasai ilmu itu. Akupun memperkenalkan dia pada teman ku(si polos) yang ku anggap dia pantas untuk mentransfer ilmu bersama si among dan saat itupun aku dengan perasaan sadar sedar sadarnya memberikan peluang besar untuk temanku ini secara tak langsung mengenal si among sebagai peserta didiknya serta bila diantara mereka ada kecocokan, ya...monggo jadian.
   Seiring berjalannya waktu, tak ada niatan ku untuk ingin bertemu dengan si among ini, namun seketika dia bbm dan menanyakan pertanyaan "Oy, Kapan neh kita bisa ketemuan?", dengan tujuan memperbanyak saudara, akupun menerima ajakan itu.Tepat di penghujung weekend, kami bertemu di tengah kota jambi. 
    Pertemuan itu cukup mengesankan. Kesan itu muncul ketika dia memperlakukan ku sebagai tamu dikota ku sendiri. Yups, itulah yang kurasakan.
   Sedikit kecewa mulai muncul kepermukaan saat si among tak mengabarkan apapun padaku seusai pertemuaan itu. Ya..memang itu hak nya dia. Dalam hal ini ku juga tak ingin memaksakan dirinya untuk tertarik padaku.
   Kekecewaan meningkat beberapa level menjadi waspada saat ku tahu, si among ternyata lebih memilih berkomunikasi dengan si polos. Si polos dengan kepolosannya menunjukan chat'an nya pada ku. ku sangat menghargai kepolosan nya. 
  Kekecewaanpun berstatus siaga dan membuat perasaan yang menggunung meledak-ledak bagaikan gunung krakatau yang telah membentuk lautan.Hal ini terjadi karena ku tak suka dengan pertanyaan-pertanyaan si polos yang ia ajukan ke si Among. Berikut bentuk pertanyaan itu " Kapan jadian dengan ms. oline?", " ms. oline tu beda lho dengan aku (si polos), dia baik and orangnya lembut kalo aku (si polos) orangnya pembangkang alias keras kepala!".
   Mengapa si polos harus menanyakan hal ini kepada si Among? cemburakah dia? Please donk, jangan bawa-bawa aku dalam chattan kalian. Bicarakan aja topik pembicaraan antara kalian berdua.
   Sesungguhnya kekecewaan inilah yang ku rasakan dan kupilih kata ini sebagai judul tulisanku.
   Di penghujung tulisan ini, ku teringat akan kata si ustad TQ pada tulisan ku yang berjudul " Cinta pada pandangan pertama", si ustad bilang "Letakankan cinta selainya di tanganmu, pegang namun jangan erat-erat agar kau tak kecewa saat cinta itu pergi secara tiba-tiba".
   Doa ku di akhir tulisan ini " Ya...allah, berikanlah yang yang terbaik buat saudara-saudari ku (si Among dan si Polos), bila mereka pantas untuk disatukan maka satukan lah mereka dengan ridhomu." Dan teruntuk hati ku " Ya...allah, segerakanlah pertemukan ku dengan orang yang pantas pula mendampingin ku baik dunia dan akhirat".
Amin....amin...amin...

Keep istiqomah and husnudzhon pada allah SWT :-)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar