Tubuh ku bagaikan mayat hidup. Bertulang namun
tak banyak daging yang ku miliki. Sempoyongan dan berjalan tak tentu arah.
Dibenak ku terdapat beban yang bercabang- cabang. Tubuh ku kaku untuk tersenyum
ceria dan menghembuskan berjuta kata candaan. Aku tak seperti dulu lagi. Walau
beban ini bukanlah yang pertama kalinya
menyelimuti hari- hari ku. Ini kali kesekiannya tsunami, badai bahkan angin
putting beliung menerpa kehidupan ku. Namun aku tak mampu menjadi masjid kokoh
di Aceh yang mampu menangkis gelombang tsunami itu, aku tak mampu pula menjadi dataran
yang tetap konsisten bila mana badai angina putting beliung menegurnya.
Ya…itulah gambaran sesosok makhluk itu. Cobaaan
hidup itu membuatnya menjadi tak bersemangat seperti sedia kala. Ia memilih
untuk menutup diri bukan karena kemauan nya namun lebih karena efek samping
dari beban yang selalu hadir dalam hidupnya sejak 2007 lalu yang tiada pernah
absent tuk hadir hingga tahun 2015. Cobaan itu bener – bener telah mengubah
hidupnya.
Terkadang ia sendiri sadar, ini semua merupakan
pilihan. Memilih untuk selalu menjadi mayat hidup ataukah ingin menjadi makhluk
hidup yang seutuhnya. Namun, ketika ia memilih untuk menjadi makhluk hidup yang
seutuhnya, ada saja tanda – tanda tsunami yang akan menyapa hari – harinya.
Sehingga ini membuatnya kembali menjadi mayat hidup yang tak berdaya.
Berbagai referensi artikel ia coba tuk baca agar
ia mampu tuk terima takdir yang telah di tetapkan buatnya, namun hal ini hanya
bersifat sementara. Curhat kepada sang khaliq selalu di lakukannya. Lagi –lagi
ia hanya mampu bertahan dalam waktu singkat. Menurut nya hanya ada satu
keajaiban yang mampu membuatnya menjadi makhluk hidup yang seutuhnya. Keajaiban
itu terletak pada kuasa sang khaliq. Andai saja sang khaliq mau mengabulkan beberapa
pinta sang mayat hidup, maka ia mungkin mampu menjadi makhluk hidup seutuhnya.
Dalam hal ini ia tak bermaksud menyalahkan sang
khaliq. Ia hanya sekedar mengharap padanya dalam mengandai – andai. Ia juga
menyadari bahwasanya cobaan ini mungkin memang sudah menjadi ketetepan sang
khaliq bagi nya. Cobaan yang mungkin mampu menghapus dosa –dosa yang telah ia
perbuat secara sengaja baik lisan maupun berupa tindakan nyata. Sang khaliq
lebih mengetahuin man yang terbaik untuk setiap makhluknya termasuk mayat hidup
seperti nya.
Baginya menjadi mayat hidup merupakan pilihan yang
tepat untuk saat ini sambil menunggu keajaiban sang khaliq yang maha pemurah
dan diiringin usaha tuk selalu menjadi makhluk yang seutuhnya. “ Sang khaliq,
tolong bantu ia keluar dari belenggu cobaan ini.” Amiinnn
Yang sabar ya, semuakan indah pada waktunya
BalasHapus